Pages

Subscribe Twitter Facebook

Kamis, 17 Januari 2013

Ekonomi Pariwisata

PERECANAAN KAWASAN WISATA NEGERI IMPIAN

“Negeri Khayal” memiliki potensi pariwisata yang beragam, dari keindahan alam, adat istiadat dan keramah tamahan penduduknya hingga kesiapan sarana dan prasarana pendukungnya. Melihat potensi tersebut pemerintah setempat mengundang konsultan terkondang dari “Negeri Impian” untuk merencanakan pariwisata di kawasan tersebut. Singkat kata konsultan menyelesaikan tugas perencanaan dengan baik. Seiring perjalanan waktu, dalam pelaksanaannya penguasa setempat sering kali mengintervensi perencanaan yang sudah dibuat. Kawasan yang mestinya dikonservasi dirubahnya menjadi kawasan villa mewah. Permukiman tradisional digusurnya menjadi “amenity core” dengan argumentasi antara lain bahwa hal ini dapat mendongkrak pemasukan “fulus” ke kas daerah.
Suatu saat anda diundang oleh “Universitas Halusinasi” untuk menjadi nara sumber dalam seminar akademis untuk membahas fenomena tersebut diatas dari sudut pandang “Perencanaan Pariwisata”
Coba paparkan materi apa yang anda akan paparkan menyikapi fenomena tersebut di atas (tentunya menggunakan pendekatan ilmiah utamanya teori-teori perencanaan yang telah didapatkan)

 PEMAPARAN

Sebagaimana pengembangan bidang-bidang lainnya, pengembangan kepariwisataan pun memerlukan perencanaan yang seksama. Satu dan lain hal, karena kepariwisataan menyangkut berbagai bidang kehidupan, baik bagi wisatawan maupun bagi masyarakat setempat yang menjadi “tuan rumah”.

Perencanaan kepariwisataan, tidak hanya berkepentingan dengan wisatawan, melainkan juga melibatkan kepentingan masyarakat setempat , daerah  maupun nasional pada umumnya di negara yang bersangkutan. Oleh karena itu pengembangan kepariwisataan harus digarap bukan hanya dalam hal penyediaan hotel dan kegiatan promosi semata, melainkan juga segi-segi lainnya yang menjadi “kebutuhan hidup” wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara .

 layaknya seorang manusia ,sebagaimana kebutuhan hidup masyarakat setempat selaku tuan rumah, mulai dari kebutuhan tempat tinggal, makan-minum, mobilitas, udara segar, lingkungan bersih  indah ,nyaman, keselamatan perjalanan, keamanan pribadi dan harta bendanya dan sebagainya.

Seorang wisatawan (nusantara maupun mancanegara) selaku seorang tamu , membutuhkan layanan (layaknya kita “melayani” seorang tamu di rumah kita. Demikian komplexnya pengembangan kepariwisataan sehingga perlu melibatkan “semua” pihak pemangku kepentingan mulai dari kalangan pemerintah – vertikal maupun horizontal (pusat maupun daerah secara lintas sektoral) -, para pelaku usaha pariwisata sampai pada kalangan masyarakat umum, yang secara logika memerlukan koordinasi yang serasi, solid dan konsisten.

Oleh karenanya untuk menanggapi kasus yang terjadi pada negeri impian tersebut maka saya sebagai pembicara akan memaparkan beberapa materi yang di rasa sangat penting untuk di ketahui oleh masyarakat setempat melalui kaum terpelajar pada universitas khayalan yang ada di negeri impian tersebut.
.
Adapun beberapa materi yang akan saya paparkan antara lain :

1.     Suistainable Tourism
Dimana pada materi tersebut saya akan menjelaskan mengenai pentingnya pariwisata berkelanjutan di negeri impian. Karena apabila pariwisata yang ada di negeri impian tidak berlandaskan pada suistainable tourism maka dapat di pastikan akan mengancam keseimbangan ekosistem alam dan juga akan berdampak pada lingkungan.

2.    Pemaparan mengenai  Konsep “Tourism Area Life Cycle of Evolution” oleh Butler.
Pada materi tersebut saya akan menyinggung mengenai beberapa dampak yang akan di timbulkan apabila eksploitasi terus di jalankan, salah satu dampak negatif yang akan di timbulkan antara lain adalah hilangnya kharakteristik atau sifat khas dari negeri impian yang menjadi daya tarik sejati bagi para pengunjungnya, dan hal tersebut tentu akan berdampak pada pendapatan masyarakat setempat dan juga berdampak pada lingkungan dan keberlangsungan pariwisata di daerah tersebut.

3.    Dampak Multiplier effect
Pada materi tersebut  yang akan saya tekankan adalah mengenai dampak multiplier yang berimbas pada kesejahteraan masyarakat setempat, agar mereka dapat sadar bahwa dengan menjamurnya para investor asing akan membawa dampak negatif dan merupakan ancaman bagi mereka.Serta tujuan pengembangan kawasan yang berujung pada kesejahtraan masyarakat lokal tidak akan pernah terwujud.

4.    Konsep dasar Ekowisata
Saya mengangkat materi tersebut karena Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat erat dengan prinsip konservasi. Bahkan dalam strategi pengembangan ekowisata juga menggunakan strategi konservasi. Dengan demikian ekowisata sangat tepat dan berdayaguna dalam mempertahankan keutuhan dan keaslian ekosistem di areal yang masih alami. Bahkan dengan ekowisata pelestarian alam dapat ditingkatkan kualitasnya karena desakan dan tuntutan dari para eco-traveler.Sehingga di harapkan akan mampu menggugah kesadaran para penduduk asli negeri impian untuk menjaga kelestarian lingkungan alam yang terdapat pada negeri impian 


Minggu, 30 Desember 2012

Ekonomi Pariwisata (Bab IV)




PERTANYAAN :

  1. Buatlah suatu rancangan penelitian penerimaan devisa dari sektor pariwisata negara/daerah tempat tinggal anda. Buatkan kerangka kerja penelitian anda yang memuat data-data apa saja yang diperlukan, di mana memperolehnya, tahapan dalam proses analisisnya serta hal-hal lain yang menurut pendapat anda bisa di masukan ke dalam kerangka kerja tersebut ?

         ANALISIS  PENERIMAAN DEVISA PADA PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2010

A.     Metode Perkiraan
            Pada umumnya data-data yang dibutuhkan sudah tersedia atas hasil pengumpulan data instansi atau lembaga lainya. Namun adakalanya data-data yang sudah ada tersebut perlu diolah kembali sesuai dengan kebutuhan analisis yang akan dilakukan
           
B.      SUMBER INFORMASI PENERIMAAN DEVISA
    Besarnya devisa yang dihasilkan dari kegiatan pariwisata dapat kita ketahui dengan melakukan telaah kepada beberapa sumber yang secara garis besar dapat di kelompokan ke dalam 3 (tga) bagian besar, yaitu :

              a.  Bursa Valuta Asing
      Antara lain dapat kita ketahui Bank – Bank Devisa, tempat-tempat penukaran uang (money changer) dan pusat-pusat peredaran valuta asing lainnya.

               b. Bank Sentral
Dalam perekonomian Indonesia, Bank Sentral pelaksanaannya dilakukan oleh Bank Indonesia yang secara berkala mamantau peredaran uang di dalam negeri dan menerbitkan laporan atas perkembangan tersebut.

                c. Badan-badan Pusat Statistik
      Badan ini secara berkala melakukan pengumpulan dan penganalisaan data kepariwisataan nasional maupun daerah yang dapat pula dijadikan pegangan dalam menghitung penerimaan devisa.Pada penelitian ini saya mengambil data dari badan pusat statistik pariwisata dan kebudayaan provinsi jawa barat.

           Data-data mengenai Distribusi Wisman Jawa Barat Menurut Negara Tempat Tinggal dan Wisata Alam yang Dilakukan, Tahun 2010

 
Sumber ; KEMENBUDPAR

Sumber ; KEMENBUDPAR


C.      PENGUMPULAN DATA

Adapun data-data yang di kumpulkan sebagai berikut :

            1.  Jumlah wisatawan (Number of Tourist)
Besarnya jumlah wisatawan yang perlu diketahui menyangkut 2 (dua) jenis wisatawan yaitu wisatawan nusantara dan wisatawan manca negara.

Data Banyaknya Wisatawan Mancanegara Yang Datang Ke Jawa Barat Melalui Pintu Bandara Husen Sastranegara dan Pelabuhan Muarajati Cirebon, Tahun 2008 - 2012


Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat

Data Kunjungan Tamu Asing Ke Jawa Barat Melalui  Pelabuhan Muarajati Cirebon Tahun 2011 - 2012


Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat

            2. Rata-rata lama tinggal wisatawan (Average Length of Stay)

Yang dimaksud dengan rata-rata lama tinggal wisatawan adalah tingkat rata-rata lamanya seluruh wisatawan berada disuatu daerah atau negara tujuan wisatawan. Biasanya terdapat kelompok wisatawan tertentu yang mengunjungi suatu daerah atau negara dalam waktu yang singkat namun ada pula yang mengunjungi daerah atau negara tersebut dalam waktu yang relatif lama.

3. Rata-rata pengeluaran wisatawan per hari (Average Expenditure per Tourist per Day)

Seperti telah disebutkan terdahulu, pengeluaran masing-masing kelompok, corak dan kebangsaan wisatawan sangat beragam. Oleh karenanya perlu dilakukan penyamarataan terlebih dahulu sehingga pelaksanaan perhitungannya dapat lebih mudah.


Rata-Rata Pengeluaran dan Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara Direct yang Berkunjung ke Jawa Barat Tahun 2010

Sumber : Kemenbudpar
 
4.Pendapatan Nasional (National Income)

Pendapatan nasional perlu diketahui sebagai acuan untuk mengetahui besarnya kontribusi  kegiatan sektor pariwisata terhadap perekonomian nasional. Apabila perhitungan ini dilakukan dalam lingkup regional maka pendapatan daerah yang dipergunakan sebagai pengganti pendapatan nasional di atas. 

5.Nilai Tambah (Value Added) 

Nilai tambah  atau value added adalah besarnya penambahan nilai suatu produk atau jasa karena mempergunakan bahan baku berbentuk barang atau jasa yang berasal dari tempat yang sama. Apabila sebuah usaha pariwisata mempergunakan tenaga kerja dan bahan baku fisik yang  berasal dari tempat di mana usaha pariwisata itu berada, maka akan terdapat penambahan pendapatan karena meningkatnya nilai bahan baku yang dipergunakan.

           
D.  Intensitas Pariwisata
Adalah besarnya ke padatan wisatawan per malam wisatanya dibanding jumlah penduduk yang terdapat di suatu daerah. Untuk menghitungnya cara menggunakan rumus:
TI
=
((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%
                  P
Setelah menghitung rumus di atas, maka langkah selanjutnya adalah menghitung penerimaan devisa dari Sektor pariwisata di dengan rumus :
Y
=
(Nd x Ld x ed)
+
(Nf x Lf x ef)

Dan yang terakhir dengan menghitung berapa kontribusi sektor pariwisata terhadap pendapatan Regional . Rumus nya sbb:

  CT
=
Y x Va x 100%
         NY




:
CT
=
Kontribusi pariwisata thd pendapatan nasional/daerah 


Y
=
Pendapatan sektor pariwisata


Va
=
Besaran Nilai Tambah


NY
=
Pendapatan Nasional, namun dapat pula digunakan RY apabila mencari kontribusi kegiatan pariwisata terhadap pendapatan daerah.

2.  Provinsi Kopo memiliki jumlah penduduk 8.310.000 jiwa.Pada tahun 1993, jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi provinsi ini tercatat sebanyak 678.542orang. Sedangkan wisatawan nusantara yang datang melakukan kegiatan wisata di kawasan ini berjumlah1.134.860 orang wisatawan. Menurut kantor pariwisata Kopo kecenderungan kegiatan pariwisata di daerah ini adalah sebagai berikut :
  1. Pengeluaran rata-rata wisatawan mancanegara per hari adalah $ 75 , sedang wisatawan nusantara memiliki pengeluaran rata-rata per harinya sebesar  Rp25.000
  2. Rata-rata lama tinggal  wisatawan mancanegara 10 hari sedangkan wisatawan nusantara 5 hari.
  3. Nilai tambah Provinsi Kopo diketahui besarnya 45%
  4. Pendapatan regional provinsi ini diketahui sebesar Rp1.625.000.000.000,00
  5. Pada tahun 1993  $1 sebanding dengan Rp2.500,-
     Anda diminta untuk :
  1. Menghitung dan memberikan anaalisis atas intensitas pariwisata provinsi Kopo.
  2. Menghitung besarnya pendapatan yang diperoleh dari kegiatan sektor  pariwisata di provinsi Kopo.
  3. Menghitung besarnya sumbangan yang diberikan oleh sektor pariwisata terhadap pendapatan regional Provinsi ini.
  4.  Buat kan analisis mengenai kondisi kegiatan pariwisata di provinsi Kopo ditinjau dari sumbangan Kegiatan sektor pariwisata 
Jawab
1.             Dik                       Nf        : 5 hari  
Df        : 10 hari
P          : 8.310.000jiwa

Lf         : 1.134.860
Ld        : 678.542
       Dit                                    : TI?
           
       Jawab :

                                                             TI =((Nf x Lf) + (Nd x Ld)) x 100%
                                   P
                                                             TI = (5 hari x 1.134.860)+(10 harix 678.542) 100%
                              
                                                             8.310.000
                                                            TI  = 5.674.300 + 6.785.420x 100%
                                                                  8.310.000
                                                            TI  = 149,93% =>>150%

        2.            Dik :               
        Nf        : 5 hari  
        Df        : 10 hari

        Lf         : 1.134.860
        Ld        : 678.542
        Ed        : 25.000
        Ef         : $75 X 2.500 = Rp. 187.500
         Dit                               : Y ?
                   
                    Jawab:

            Y = (Nf x Lf x ef) + (Nd x Ld x ed)
                         Y =  (
1.134.860 x 5hari x25.000)+(678.542 x 10hari x 187.500)
                                     Y = 1.272.266.250.000 + 141.857.500
             Y = 1.414.123.750.000

    3.                  Dik :                  Y   : 1.414.123.750.000
                       Va   : 45%
                       RY   : 1.625.000.000.000
           Dit :                 CT   ?
          
        Jawab :

                                   CT = Y x Va  x 100%
                                               RY
           CT = 1.414.123.750.000 x 45%   x  100%
                                                             1.625.000.000.000
           CT = 39 %




4. Berdasarkan data diatas dapat di ketahui bahwa sektor pariwisata sangat penting bagi kemajuan provinsi kopo. Dengan adanya sumbangan dari kegiatan pariwisata yaitu sebesar 39 % ternyata membawa dampak yang cukup signifikan dan sangat bermanfaat bagi provinsi kopo tersebut, sehingga dapat di katakan bahwa kegiatan pariwisata menjadi penting bagi provinsi kopo karena merupakan komponen pemasukan bagi provinsi tersebut.

















































 
Powered by Blogger