Resume
Resume atau riwayat singkat yang berisi pengalaman dan
ketrampilan
yang dimiliki oleh seseorang yang melamar sebuah pekerjaan sangatlah penting karena hal tersebut sangat menentukan dipilih atau tidaknya si pelamar untuk masuk ke
tahapan selanjutnya dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan.
yang dimiliki oleh seseorang yang melamar sebuah pekerjaan sangatlah penting karena hal tersebut sangat menentukan dipilih atau tidaknya si pelamar untuk masuk ke
tahapan selanjutnya dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan.
Pentingnya membuat resume yang dirancang secara khusus
(bukan
menjiplak model resume orang lain) harus di perhatikan. Dalam banyak kasus masih sering dijumpai bahwa pelamar justru menggunakan format resume yang sudah baku dengan cara membeli formulir resume yang dijual di toko-toko buku atau pun mendownload formulir yang terdapat di websites.Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, namun demikian si pelamar hendaklah mempertimbangkan apakah format tersebut sudah cocok dengan karakter dirinya. Apa yang terjadi jika ternyata format baku tersebut, setelah diisi oleh pelamar, ternyata justru banyak menyisakan ruang kosong dan tidak dapat terisi semuanya. Bukankah hal demikian justru dapat menyebabkan si pelamar tampak penuh dengan kekurangan di matasi pembaca resume tersebut. Selain itu resume menjadi tidak enak untuk dilihat.
menjiplak model resume orang lain) harus di perhatikan. Dalam banyak kasus masih sering dijumpai bahwa pelamar justru menggunakan format resume yang sudah baku dengan cara membeli formulir resume yang dijual di toko-toko buku atau pun mendownload formulir yang terdapat di websites.Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, namun demikian si pelamar hendaklah mempertimbangkan apakah format tersebut sudah cocok dengan karakter dirinya. Apa yang terjadi jika ternyata format baku tersebut, setelah diisi oleh pelamar, ternyata justru banyak menyisakan ruang kosong dan tidak dapat terisi semuanya. Bukankah hal demikian justru dapat menyebabkan si pelamar tampak penuh dengan kekurangan di matasi pembaca resume tersebut. Selain itu resume menjadi tidak enak untuk dilihat.
Pelamar yang harus menyesuaikan diri dengan
perusahaan, bukan sebaliknya. Dalam kompetisi memperebutkan pekerjaan
ditengah-tengah situasi ekonomi yang tidak menggembirakan saat ini, di tambah
lagi dengan banyaknya jumlah pencari kerja, tidak jarang para harus meluangkan
banyak waktu untuk menyeleksi para calon pekerja yang berkualitas. Mengingat
bahwa satu jabatan yang lowong bisa dilamar oleh ratusan bahkan ribuan pelamar,
maka pengusaha sangat mengandalkan resume pelamar untuk menyaring/menyeleksi
mereka untuk dipanggil wawancara atau test dalam proses berikutnya. Dengan kondisi
demikian maka pelamar yang tidak dapat membuat resume yang dapat menggambarkan
kualitas dirinya dalam bentuk resume yang menarik, padat, dan lugas akan sangat
kecil kemungkinannya untuk dipanggil. Alangkah sayangnya jika pelamar ternyata
sangat menguasai bidang yang dilamarnya tetapi gagal hanya karena resume yang
dibuatnya tidak berkenan di hati pengusaha/pembaca.
Dengan membuat resume secara menarik, padat dan lugas
si pelamar
sebenarnya memperoleh manfaat yang sangat besar bagi dirinya karena
ia telah mampu:
sebenarnya memperoleh manfaat yang sangat besar bagi dirinya karena
ia telah mampu:
·
memberikan
fakta-fakta tentang latarbelakang pelamar.
·
menunjukkan kualifikasi yang dimiliki sehingga
layak untuk memangku jabatan yang dilamar memperlihatkan tujuan karir yang diinginkannya
Resume yang baik adalah resume yang memuat semua informasi
tentang kita, padat, dan "menjual". Adapun urutan penulisan
resume yang baik adalah sebagai berikut :
1. Data Pribadi
kita harus mencantumkan identitas pribadi dengan jelas mulai dari nama, alamat, jenis kelamin, status, tempat dan tanggal lahir, agama, status perkawinan, informasi kontak, dll
2. Pendidikan
kita harus mencantumkan pendidikan formal maupun non formal yang pernah kita enyam mulai dari tahun masuk, tahun lulus, jurusan, dll
3. Kemampuan / keahlian
kita perlu menjelaskan dengan singkat keahlian yang kita miliki yang tentu saja berhubungan dengan posisi pekerjaan yang kita lamar. Ingat, jangan pernah berbohong mengenai kemampuan / keahlian yang kita miliki.
4. Pengalaman kerja
apabila kita pernah bekerja pada lebih dari satu perusahaan, maka kita harus mengurutkan mulai dari pekerjaan yang terakhir. Cantumkan nama perusahaan, alamat perusahaan, jabatan, tahun masuk, tahun keluar, serta deskripsi singkat pekerjaan kita saat itu.
5. Pengalaman organisasi (apabila ada)
pengalaman organisasi hanya dicantumkan apabila pengalaman organisasi itu berhubungan dengan posisi pekerjaan yang sedang kita lamar.
6. Referensi kerja
referensi kerja sangat penting. Usahakan hanya mencantumkan nama dan nomer telp seseorang yang memang benar-benar mengenak kita dan bisa memberikan informasi yang positif mengenai kita.
1. Data Pribadi
kita harus mencantumkan identitas pribadi dengan jelas mulai dari nama, alamat, jenis kelamin, status, tempat dan tanggal lahir, agama, status perkawinan, informasi kontak, dll
2. Pendidikan
kita harus mencantumkan pendidikan formal maupun non formal yang pernah kita enyam mulai dari tahun masuk, tahun lulus, jurusan, dll
3. Kemampuan / keahlian
kita perlu menjelaskan dengan singkat keahlian yang kita miliki yang tentu saja berhubungan dengan posisi pekerjaan yang kita lamar. Ingat, jangan pernah berbohong mengenai kemampuan / keahlian yang kita miliki.
4. Pengalaman kerja
apabila kita pernah bekerja pada lebih dari satu perusahaan, maka kita harus mengurutkan mulai dari pekerjaan yang terakhir. Cantumkan nama perusahaan, alamat perusahaan, jabatan, tahun masuk, tahun keluar, serta deskripsi singkat pekerjaan kita saat itu.
5. Pengalaman organisasi (apabila ada)
pengalaman organisasi hanya dicantumkan apabila pengalaman organisasi itu berhubungan dengan posisi pekerjaan yang sedang kita lamar.
6. Referensi kerja
referensi kerja sangat penting. Usahakan hanya mencantumkan nama dan nomer telp seseorang yang memang benar-benar mengenak kita dan bisa memberikan informasi yang positif mengenai kita.
7. Rinci.
Jelaskan
kata-kata atau istilah-istilah teknikal/khusus yang mungkin ada dalam resume
anda sedetil mungkin.
8.Proporsional.
8.Proporsional.
Tuliskan pekerjaan
atau pendidikan sesuai dengan kepentingan si pembaca dan buatlah secara
proporsional. Contoh: Jika anda melamar sebagai Marketing Manager hendaklah
anda tidak menulis hanya satu paragraph mengenai pekerjaan anda sebagai Sales
Manager dan tiga paragraph lainnya tentang kegiatan anda sebagai Trainer.
9.· Panjang.
9.· Panjang.
Pada umumnya
resume hanya terdiri dari 2 (dua) halaman. Namun jika memang riwayat karir dan
pendidikan yang anda rasa sangat penting untuk ditampilkan menuntut anda untuk
memperpanjang, maka 3 (tiga) halaman resume masih dapat diterima.
10. Tanda baca,
10. Tanda baca,
Ejaan, dan tata bahasa. Tidaklah dibenarkan jika
dalam resume terjadi kesalahan-kesalahan menyangkut tanda baca, ejaan maupun
tata bahasa. Jika anda menulis resume dalam bahasa Inggris, cobalah minta untuk
direview oleh teman/kerabat yang menguasai bahasa tersebut, jika memang anda
belum yakin.
11. Mudah dibaca.
11. Mudah dibaca.
Resume yang dibuat secara kacau balau menggambarkan
pikiran yang tidak jernih dan ketidakmampuan penulis dalam menuangkan isi
hatinya. Oleh karena itu sangat penting membuat resume yang mudah dibaca, tidak
terpisah-pisah dan logis. Penampilan. Pilihlah format terbaik yang dapat anda
tampilkan untuk membuat resume, termasuk disini adalah pemilihan jenis huruf,
kertas yang digunakan serta paduan warna (jika menggunakan printer warna). Tampilan
resume yang asal-asalan hanya akan baik. Untuk lebih meyakinkan pembaca, Anda dapat
memberikan penekanan pada beberapa aspek tertentu dari latarbelakang Anda yang
relevan dengan pekerjaan dalam rangka memberikan pemahaman kepada pengusaha
tentang nilai-nilai potensial anda yang akan berguna bagi si pengusaha atau perusahaannya.
Adapun aspek-aspek yang dapat anda tonjolkan adalah:
12. Penghargaan atau reward yang pernah diterima sesuai dengan jabatan yang dilamar. Contoh: jika anda melamar sebagai IT Manager, pihak perusahaan (recruiter) tentu ingin tahu kemampuan anda di bidang teknik dan bagaimana kemampuan tersebut dibandingkan dengan rekan-rekan yang lain. Jika anda pernah menerima penghargaan di bidang tersebut, tuliskanlah. Dengan demikian perusahaan akan tahu dimana tingkatan kemampuan anda.
13. Prestasi Akademik.
12. Penghargaan atau reward yang pernah diterima sesuai dengan jabatan yang dilamar. Contoh: jika anda melamar sebagai IT Manager, pihak perusahaan (recruiter) tentu ingin tahu kemampuan anda di bidang teknik dan bagaimana kemampuan tersebut dibandingkan dengan rekan-rekan yang lain. Jika anda pernah menerima penghargaan di bidang tersebut, tuliskanlah. Dengan demikian perusahaan akan tahu dimana tingkatan kemampuan anda.
13. Prestasi Akademik.
Tuliskan gelar
dan prestasi akademik yang anda raih sertakan juga judul Tugas Akhir/Skripsi/Thesis/Disertasi.
14.Kemampuan Tambahan.
14.Kemampuan Tambahan.
Kemampuan
tambahan dapat berupa kemampuan mengoperasikan program komputer atau
pelatihan-pelatihan khusus yang pernah diikuti.
15. Keanggotaan dalam organisasi professional.
15. Keanggotaan dalam organisasi professional.
Jika anda terlibat
dalam organisasi professional seperti Assiosiasi Pengembangan Sumber Daya
Manusia (PSDM), Ikatan Akuntan Indonesia (AAI), dll yang berguna bagi pembaca,
jangan segan untuk menuliskannya.
16. Indikator Kesuksesan.
16. Indikator Kesuksesan.
Anda dapat
menuliskan berbagai indikator kesuksesan yang pernah anda peroleh, misalnya
beasiswa karena kecerdasan anda, dikirim training ke luar negeri karena keberhasilan
anda dalam perusahaan, keberhasilan anda menekan biaya operasional di divisi
anda, dll. Pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan. Tuliskan semua pengalaman
yang pernah anda alami sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang anda lamar. Cth:
jika pekerjaan yang anda lamar menuntut anda untuk sering melakukan traveling keluar negeri, pastikan pembaca tahu bahwa
anda mahir berbahasa Inggris.
17.Riwayat Gaji
(Gaji yang pernah diterima dan yang diharapkan).
Dalam hal
pencantuman jumlah gaji yang diterima dan yang diharapkan, pelamar harus sangat
berhati-hati dalam memutuskan perlu tidaknya mencantumkan hal tersebut dalam
resume. Untuk itu pelamar dituntut kejeliannya dalam melihat iklan lowongan
kerja atau informasi tentang lowongan kerja tersebut. Pada lowongan kerja yang sudah
mencantumkan dengan jelas berapa gaji yang akan diterima pertahun atau per
bulan, sebaiknya pelamar tidak perlu membuat riwayat gaji dalam resume yang dibuatnya.
Hal itu tentu saja akan sangat berbeda jika di dalam iklan memang mengharuskan
pelamar untuk mencantumkan riwayat gaji dan besarnya gaji yang diharapkan.
18. Referensi.
18. Referensi.
Dalam hal pencantuman
nama orang yang akan dijadikan referensi, pelamar harus benar-benar yakin bahwa
orang tersebut benar-benar mengetahui diri si pelamar dan memiliki pengaruh positif
bagi perusahaan yang dilamar. Artinya pelamar tidak boleh asal menyebutkan nama
orang sebagai referensi, misalnya: mantan boss/atasan atau dosen. Daripada
memaksakan diri untuk menyebut nama- nama orang sebagai referensi, pelamar
cukup menuliskan: “Referensi:
akan diberikan jika diminta”.
akan diberikan jika diminta”.
19.Dokumen Pendukung.
Meskipun tidak
ada keharusan bagi pelamar untuk menyertakan dokumen atau bukti-bukti tentang
hal-hal yang dituliskan dalam resume, seperti Ijazah, Transkrip Nilai, Sertifikat
atau Penghargaan, dll, namun mengingat kondisi di Indonesia maka sebaiknya
pelamar menyertakan dokumen pendukung tersebut dalam bentuk photocopy. Hal ini
penting untuk meyakinkan pembaca bahwa anda benar-benar menulis resume
berdasarkan fakta yang ada. Namun satu hal yang harus diingat dengan baik
adalah “jangan sampai dokumen pendukung tersebut menjadi terlalu banyak”. Untuk
itu anda harus menyeleksi/mensortir dokumen mana yang paling pantas dan relevan
untuk dilampirkan. Contoh: Jika anda pernah mengikuti kursus komputer beberapa
kali, tidak perlu semua sertifikat dari setiap kursus tersebut anda lampirkan,
tetapi cukup salah satu yang paling tinggi tingkatannya. Informasi Pribadi. Pelamar sebaiknya berhati-hati
menuliskan hal-hal yang bersifat pribadi. Beberapa hal yang umumnya boleh
dituliskan adalah status perkawinan, jumlah anak, kepemilikan kendaraan, kesediaan
untuk di relokasi atau melakukan travelling ke luar kota luar negeri. Di luar
hal-hal tersebut pelamar harus benar-benar yakin bahwa informasi pribadi yang
ditulisnya akan relevan dengan pekerjaan yang dilamar, jika tidak sebaiknya
jangan menulis informasi pribadi tersebut.
http://insunmedal.wordpress.com/2008/07/17/cara-membuat-resume-yang-baik/
http://insunmedal.wordpress.com/2008/07/17/cara-membuat-resume-yang-baik/
Resume sendiri biasanya merupakan lampiran dari surat
lamaran sehingga penulisan surat lamaran yang baik pun harus di buat sedemikian
rupa sesuai dengan kebutuhan.
Contoh Resume sederhana
Nurfitriaya Absa Sari
DATA PRIBADI
Tempat, tanggal lahir :Jakarta, 5 Maret 1979
Jenis
kelamin : Perempuan
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Kebon Jeruk X No.75
Jakarta Barat 17345
Telepon : (021) 5846887, 08170957556
e-mail : susanti@yahoo.com
BIDANG KEAHLIAN
Manajer Pemasaran
PENGALAMAN KERJA
2002–Saat ini PT. BCG
Battery Bekasi, Jawa Barat
National Sales Manager
* Meningkatkan penjualan sebesar
50% dari Rp 400 milyar menjadi Rp 850 milyar.
* Meningkatkan penjualan per
distributor sebesar 50%.
* Membuka wilayah pemasaran baru di
Indonesia bagian timur yang memberikan
kontribusi terhadap
kenaikan penjualan nasional sebesar 20%.
1999–2002 PT. BOGA INTI
SARI Bogor, Jawa Barat
District Sales Manager
* Meningkatkan penjualan wilayah
Jabotabek dari Rp 250 milyar per tahun
menjadi Rp 350 milyar
per tahun.
* Mengkoordinir 250 agen
distributor di wilayah Jabotabek.
* Implementasi kursus dan pelatihan
mengenai teknik dan strategi menjual
yang efektif bagi
karyawan baru, yang terbukti dapat meningkatkan
penjualan secara lebih
cepat.
1997–1999 PT. AUTO 5000
Tangerang, Banten
Senior Sales Representative
* Meningkatkan penjualan produk
mobil per individu agen sebesar 20%
dalam waktu 2 tahun.
* Mengkoordinir agen-agen penjualan
di wilayah Tangerang dan Serpong.
* Mengembangkan tim agen penjualan
dari 10 orang menjadi 45 orang
dalam waktu 2 tahun.
PENDIDIKAN
1992–1997 STIE
YKPN Yogyakarta
Sarjana Ekonomi, jurusan Management Pemasaran, lulus
tahun 1997
dengan IPK 3.32.
KURSUS DAN PELATIHAN
2002
EXECUTIVE TRAINING CENTER Jakarta
Effective Seling Strategy
1997 GAJAH
MADA KOMPUTER Yogyakarta
Aplikasi Komputer Untuk Bisnis
HOBY
Travelling, olah raga, membaca, internet.
REFERENSI
Akan di berikan apabila di butuhkan
http://www.datakarir.com/contohresume-ind2.php
Contoh lain dari resume ,Versi bahasa inggris
MITA
PURNAMASARI
123 Main Street • Atlanta, Georgia • 30339
Home: (555) 555-1234, Cell: (555) 555-1235 mithapurnamasari93@gmail.com
123 Main Street • Atlanta, Georgia • 30339
Home: (555) 555-1234, Cell: (555) 555-1235 mithapurnamasari93@gmail.com
••••••••••••••••••••••••••••••
Objective: Seek the Position of Hotel Room
Sales Manager
SUMMARY: Highly
talented and resourceful Hotel Room Sales Manager with great experience in
developing and implementing total sales and marketing effort for hotels,
including securing new accounts, maintaining existing accounts, and assist in
executing sales and marketing strategies to maximize the profitability of the
hotel while maintaining customer satisfaction.
Summary of Qualifications
· More than eight years experience.
· Profound ability to identify and resolve problems in a
timely manner; develop alternative solutions; and use reason
even when dealing with emotional topics.
· Immense ability to manage difficult or emotional
customer situations; respond promptly to customer needs; and
respond to requests for service and assistance.
· Exceptional knowledge of DELPHI system.
· Huge experience with Minneapolis market.
· Strong solicitation/prospecting/negotiation skills.
· In-depth ability to participate as an active sales
team member to benefit the overall sales department efforts and
goals.
· Great fluency in Spanish in addition to English.
· Excellent communication skills (verbal and written).
· Excellent interpersonal skills and superior guest
service skills.
· Profound ability to actively participate in industry
related organizations.
· Uncommonly self-motivated and detail oriented.
· Remarkable ability to maintain a professional image at
all times through appearance and dress.
· Great ability to manage time effectively and
perform multiple tasks simultaneously.
Professional
Experience
Excellence Hotels & Towers, Minneapolis, MN
2002 - Present
Room Sales Manager
- Sell hotel guestrooms groups, catering services, and banquet
facilities through direct client contact to maximize total rooms revenues
and profits.
- Responsible for individual travel including knowledge and experience
in consortium, business travel, FIT and wholesale markets.
- Establish client base of organizations, associations, social, and
corporate businesses through direct outside and inside sales effort for
the purpose of securing business for the hotel to ensure that
predetermined sales expectations are met and exceeded.
- Develop and maintain relationships with key clients in order to
produce group and/ or convention business.
- Negotiate guest room rates, meeting room rental, function space, and
hotel services within approved booking guidelines.
- Confirm in writing to the client all requirements via sales contract.
- Conduct tours of the hotel and banquet facilities; entertain qualified
potential clients in accordance with company and property policies and
procedures.
- Assist the Director of Sales with the implementation and achievement
of the Sales Marketing plan.
- Attend and represent company at trade shows and city-wide conventions.
- Respond quickly to guest requests in a friendly manner.
- Follows up to ensure guest satisfaction.
New Moon
Hotels, Minneapolis, MN
2000 - 2002
Assistant Room Sales Manager
- Communicated accurately to operations, the details needed to satisfy
contracts.
- Contacted representatives from respective market segments to solicit
business for the hotel.
- Demonstrated positive leadership characteristics, which inspired
employees.
- Finalized contracts for group bookings.
- Relayed accurate forecasting information for rolling forecast.
- Conversed with guests and hotel department heads to plan function
details, such as space requirements, publicity, time schedule, food
service and decorations.
- Consulted newspapers, trade journals, etc., to learn of contemplative
conventions and social functions and to learn about the market and trends.
- Entertained potential clients/guests.
- Executed cut-off dates on group bookings.
- Planned and conducted pre-cons and post-cons.
- Prepared and mailed brochures, menus to prospective clients.
- Analyzed requirement of function, outlined available hotel facilities
and service offered and quoted pricing.
- Arranged for VIP amenities to be delivered.
- Assisted in planning and participating in sales blitz.
New Moon Hotels, Minneapolis, MN
1998 - 2000
Room Sales Supervisor
- Ensured quality service to both customers and colleagues.
- Actively promoted and sold the hotel's rooms.
- Responsible for "up-selling" in order to maximize sales
revenue.
- Selected, trained, and assigned work to sales staff consisting of New
Moon Marketing Representatives, an Administrative Aide, and secretarial
staff.
- Oversaw work procedures and inspected work in progress and upon
completion.
- Implemented and supervised the promotion and sales of New Moon
Department facilities to maximize revenues.
- Assisted in booking schedule.
- Approved client contracts, fee waivers, and reductions.
- Edited and assisted in the preparation of promotional brochures and
related sales brochures.
- Met and arranged meetings with prospective guests and lessees to
generate business for the facilities.
- Explained departmental policies on catering, ushers, security, equipment, and general use.
Education
Alcohol Awareness Certification
Bachelor of Science Degree in Hospitality Management
University of New York (1998)
Alcohol Awareness Certification
Bachelor of Science Degree in Hospitality Management
University of New York (1998)
Sumber : http://jobbankusa.com/resumes/free_samples/examples_templates_formats/hotel_room_sales_manager.html
STAFFING
Staffing
merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu
organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan
usaha agar setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi. staffing
sendiri dapat di artikan sebagai Penempatan karyawan pada posisi yang sesuai dengan
tuntutan jabatan agar karyawan menampilkan performansi yang optimal dalam posisi
tertentu yang sesuai dengan tuntutan jabatannya dalam melakukan pekerjaannya atau
dapat juga di katakan pengisisan jabatan dalam struktur organisasi.
Staffing dan organizing yang erat
hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung
berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan
staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing
jabatan yang ada dalam organisasi tersebut.
contoh
kasus dalam melakukan staffing di sebuah hotel.
Pada
dasarnya staffing yang di lakukan di sebuah perusahaan/hotel tergantung dari
prosedur yang berlaku di hotel tersebut.Proses staffing sendiri terbagi kedalam
2 kelompok yakni :
- Pada perusahan yang sudah berdiri/eksis Staffing dilakukan setelah rekrutmen dan seleksi
- Pada perusahaan yang baru didirikan Staffing sebelum rekrutmen dan seleksi
Pada
sebuah hotel misalnya apabila kita ingin mencapai suatu tujuan perusahaan
dengan baik maka di perlukan metode staffing yang tepat agar lebih efisien dan
tidak membuang-buang waktu.Adapun tahap-tahap yang di lakukan dalam staffing yaitu :
•
Identifikasi kebutuhan tenaga kerja
Terlebih dahulu kita harus
mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja pada perusahaan kita, kita harus
mengetahui jumlah dari staff atau karyawan yang di butuhkan oleh perusahaan
kita, agar karyawan yang di peroleh dapat bekerja secara maksimal nantinya,
lebih efektif dan tepaat guna maksudnya adalah agar para pekerja tidak ada yang
menganggur akibat kelebihan menempatkan karyawan pada posisi yang ada di
perusahaan atau sebaliknya malah kekurangan karyawan akibat salah perhitungan
dalam menempatkan karyawan di suatu departemen yang ada di perusahaan atau
hotel tersebut. Contoh : Di sebuah hotel yang memiliki jumlah kamar 100 kamar
dengan occupancy yang tinggi maka di butuhkan perhitungan yang matang dalam
mencari karyawan di departemen tersebut
dengan mempertimbangkan bahwa berapa jumlah roomboy yang di perlukan setelah di
hitung masa libur dan cuti kemudian jumlah supervisor yang di butuhkan dan lain
sebagainya harus benar-benar di perhitungkan dengan sebaik mungkin agar tidak
tejadi kesalahan yang mengakibatkan ruginya suatu perusahaan.
•
Mendaftarkan tenaga kerja yang ada
Jika
hotel yang kita punyai adalah hotal lama maka apabila ingin menambah jumlah
karyawan hendknya mendata jumlah karyawan yang sudah ada agar dapat menempatkan
beberapa orang tambahan untuk membantu kelancaran sebuah pekerjaan.Artinya
pendataan yang di lakukan sangat menentukan berapa jumlah karyawan yang di
perlukan dalam department tersebut.
•
Rekrutmen dan seleksi
Setelah
di adakan pendataan maka di mulailah proses recruitment dan seleksi yaitu
mencari orang-orang yang benar-benar ahli dan kompeten untuk mengisi jabatan
yang ada, dengan beberapa pertimbangan dan persyaratan yang telah di tentukan
oleh sebuah perusahaan.
•
Melatih dan memberi imbalan
Proses
selanjutnya adalah setelah perusahaan atau hotel menemukan karyawan yang pas
dengan jumlah yang sesuai kemampuan yang sesuai maka di mulailah proses
pelatihan biasanya ini sering di lakukan oleh hotel baru dimana hotel tersebut
setelah melakukan proses recruitment dan seleksi kemudian menempatkan karyawan
pada posisi-posisi yang telah di tetapkan sesuai dengan kualifikasi yang ada
maka sebelum hotel mulai beroprasi atau biasa di kenal dengan istilah “Grand
Opening” di adakan proses pelatihan
terlebih dahulu karyawan di beri pelatihan mengenai visi,misi perusahaan ,SOP
Perusahaan, dan lain sebagainya sehingga apabila hotel tersebut telah di buka
maka semua karyawan telah mampu bekerja sesuai dengan porsinya masing-masing.
Perusahaan
juga mengumumkan adanya jenjang karir yang jelas setelah karyawan tersebut
bekerja beberapa lama, Imbalan tertentu akan di berikan kepada karyawan terbaik
yaitu berupa promosi dalam bentuk penghargaan lain dan lain sebagainya.
Sehingga pada dasarnya proses staffing
itu sendiri adalah mencakup bagaimana penembapatan karyawan yang telah atau
akan di rekrut sesuai dengan porsinya masing-masing dalam hal ini sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Perekrutan
internal dan eksternal.
Sumber Rekrutmen
1. Rekrutmen Internal
Perekrutan internal
merupakan upaya mengisi kekosongan posisi dari seseorang yang telah bekerja di
perusahaan. Biasanya hal itu disebabkan adanya penugasan pekerjaan yang lebih
tinggi atau rendah. Mengisi posisi yang lowong
dengan calon dari dalam memiliki banyak keuntungan. Pertama, sebenarnya tidak
ada penggantian untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan seorang calon.
Karenanya seringkali lebih aman untuk mempromosikan karyawan dari dalam. Calon
dari jalan juga mungkin lebih berkomitmen kepada perusahaan kandidat dari dalam
juga membutuhkan lebih sedikit prientasi dan pelatihan dari pada kandidat dari
luar (Dessler,2003:111)
Sumber-sumber
internal meliputi karyawan yang ada sekarang yang dapat dicalonkan untuk
dipromosikan, dipindahtugaskan atau diretasi tugasnya, serta mantan karyawan
yang bisa dikaryakan dipanggil kembali (Schuer & Jakson,1996:232)
Untuk
melakukan rekrutmen internal kegiatan yang populer dan banyak digunakan
diantaranya adalah (Nawawi,2000:175) :
a).Rencana suksesi
Rekrutmen
ini merupakan kegiatan yang difokuskan pada usaha mempersiapkan pekerja untuk
mengisi posisi-posisi eksekutif. Program yang sangat strategis bagi sebuah
organisasi/perusahaan, ini pada umumnya diselemggarakan secara informal. Untuk
itu perlu dilakukan identifikasi para pekerja untuk mendapatkan yang memiliki
potensi tinggi dalam bidang bisnis. Pekerja itu diberi kesempatan memperoleh
kesempatan setingkat eksekutif, baik sebagai pelatihan atau melalui pengalaman langsung
yang berdampak untuk pengembangan karier, maupun untuk menguji kemampuannya
sebelum menempati posisi penting dilingkungan organisasi/perusahaan.
b).Penawaran
terbuka untuk satu jabatan (job posting)
Rekrutmen
terbuka ini merupakan sistem mencari pekerja yang berkemampuan tinggi untuk
mengisi jabatan yang kosong, dengan memberikan kesempatan pada semua pekerja
yang berminat. Semua pekerja yang berminat untuk mengisi jabatan untuk
menyampaikan permohonan untuk mengikuti seleksi intrn. Cara ini baik untuk
mengisi kekosongan eksekutif tingkat bawah, guna menghindari penempatan yang
bersifat subyektif.
c) c).Perbantuan
pekerja
Rekrutmen
internal dapat dilakukan melalui perbantuan pekerja untuk suatu jabatan dari
unit kerja lain (pekerja yang ada). Kemudian setelah selang beberapa waktu
lamanya apabila pekerja yang diperbantukan merupakan calon yang
cocok/tepat dan sukses, maka dapat diangkat untuk mengisi jabatan yang kosong
tersebut. Perbantuan pekrja ini merupakan sumber tenaga kerja intern yang
penting untuk semua tingkatan jabatan, karena merupakan pekerja yang sudah
mengenal secara baik organisasi/perusahaan tempatnya bekerja. Untuk itu
pembayaran upah harus sesuai dengan jabatan baru serta insentif-insentif
lainnya, agar motivasi untuk bekerja secara efektif dan efisien cukup tinggi.
d) d).Kelompok
pekerja sementara
Kelompok
pekerja sementara (temporer) adalah sejumlah tenaga kerja yang
diperkerjakan dan diupah menurut keperluan, dengan memperhitungkan jumlah jam
atau hari kerja. Salah satu diantaranya adalah dengan sistem kontrak, yang akan
diakhiri jika masa kontrak selesai.
e).Promosi
dan pemindahan
Rekrutmen
yang paling banyak dilakukan adalah promosi untuk mengisi bersifat horizontal.
Kekosongan pada jabatan yang lebih tinggi yang diambil dari pekerja yang
jabatanya lebih rendah. Disamping itu terdapat pula kegiatannya dalam bentuk
memindahkan pekerja dari satu jabatan ke jabatan yang lain yang sama
jenjangnya. Dengan kata lain promosi bersifat vertikal, sedang pemindahan.
2.Rekrutmen Eksternal
Perusahaan
tidak selalu bisa mendapatkan semua karyawan yang mereka butuhkan dari staf
yang ada sekaarang, dan terkadang mereka juga tidak ingin. Rekrutmen ekstenal
adalah proses mendapatkan tenaga kerja dari pasar tenaga kerja di luar
organisasi atau perusahaan.
Sumber
rekrutmen eksternal meliputi individu-individu yang saat ini bukan merupakan
anggota organisasi. Manfaat terbesar rekrutmen eksternal adalah bahwa jumlah
pelamar yang lebih banyak dapat direkrut. Hal ini tentunya mengarah kepada
kelompok pelamar yang lebih besar dan kompeten daripada yang normalnya dapat
direkrut secara internal. Pelamar dari luar tentu membawa ide, teknik kerja,
metode produksi, atau pelatihan yang baru ke dalam organisasi yang nantinya
akan menghasilkan wawasan baru kedalam profitabilitas. Setiap organisasi atau
perusahaan secara periodik memerlukan tenaga kerja dari pasar tenaga kerja
diluar organisasi atau perusahaan. Pasar tenaga kerja merupakan sumber tenaga
kerja yang sangat berpariasi. Beberapa bentuknya adalah (Nawawi,2000:178)
a. Hubungan denga
universitas
Universitas
atau perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan
tenaga kerja sesuai dengan lapangan kerja yang terdapat dimasyarakat. Dengan
demikian berarti universitas merupakan sumber tenaga kerja yang dapat
dimafaatkan oleh organisasi atau perusahaan, untuk mengisi jabatan dibidang
bisnis/produk lini dan jabatan penunjangnya.
b. Eksekutif mencari
perusahaan
Sering
terjadi sebuah perusahaan memerlukan eksekutif senior untuk mengisi jabatan
penting, dengan menawarkan upah/gaji yang kompetetif dibandingkan dengan
perusahaan sejenis sebagai pesaingnya. Rekrutmen tersebut jika sulit dipenuhi,
sekurang-kurangnya perusahaan dapat mengangkat konsultan ahli, yang dapat
diperoleh diberbagai lembaga, khususnya peruruan tinggi. Rekrutmen ini jika
dibandingkan dengan cara lain, ternyata relatif mahal.dengan pengangkatan
konsultan, pembiayaan dapat lebih ditekan karena dapat dibatasi waktunya dalam
penetapan perjanjian.
c. Agen tenaga kerja
Rekrutmen
eksternal lainnya dapat dilakukan melalui agen tenaga kerja, yang memiliki
calon dengan berbagai kualifikasi dan kualitasnya. Untuk itu
organisasi/perusahaan hanya menyampaikan karekteristik calon yang diinginkan.
Organisasi/perusahaan membayar agen apabila ternyata calon yang diajukan
disetujui dan diangkat sebagai eksekutif.
d. Rekrutmen dengan
advertensi
Rekrutmen
eksternal dapat dilakukan dengan cara mengadventasikan tenaga kerja yang
diperlukan. Untuk keperluan itu dapat dipergunakan surat kabar lokal, termasuk
majalahk,radio dan televisi, bahkan melalui surat yang disampaikan secara
langsung pada calon.
.
Bentuk lain rekrutmen yang
dapat digunakan adlah sebagai berikut:
a) Teman/famili
pekerja
Cara ini
adalah memberikan kesempatan kepada pekerja untuk mencalonkan seseorang yang
dikenalnya, dengan ketentuan harus melalui seleksi agar memperoleh tenaga kerja
yang kualifaid, cara ini disebut juga “rekrutmen dari mulut ke mulut” yang
mungkin merupakan rekrutmen internal dan mungkin pula bersifat eksternal.
b) Kantor penempatan
tenaga kerja
Di
Indonesia dalam rangka menyalurkan tenaga kerja yang sangat besar jumlahnya,
ternyata pemerintah ikut berperan aktif dalam membantu pencari kerja untuk
mendapatkan pekerjaan. Untuk itu organisasi/perusahaan dapat meminta bantuan
atau bekerja sama dalam merekrut tenaga kerja baru melalui daftar tunggu
pencari kerja. Setiap calon dipanggil untuk mengikuti seleksi, agar diperoleh
tenaga kerja yang kompetetif.
c) Balai latihan
keterampilan
Balai
latihan keterampilan bertugas membantu pencari kerja untuk memeperoleh
keterampilan kerja tertentu. Dari balai ini dapat diperoleh sejumlah calon yang
direkomendasi, namun jika jumlahnya melebihi kebutuhan dapat dan perlu pula
diseleksi melalui proses yang obyektif.
d) Organisasi
profesional
Sebuah
organisasi/perusahaan tidak mustahil untuk meminta bantuan atau bekerjasama
dengan organisasi profesional yang relevan, dalam usaha merekrut tenaga kerja
yang kualifaid.
4. PROSES SELEKSI
Proses seleksi adalah serangkaian
langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau
tidak. Langkah-langkah ini mencakup pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar
dan organisasi. Dalam banyak departemen personalia, penarikan dan seleksi
digabungkan dan disebut Employment function.
Proses seleksi adalah pusat
manajemen personalia. Analisa jabatan, perencanaan sumber daya manusia, dan penarikan
dilakukan terutama untuk membantu seleksi personalia.
MASUKAN-MASUKAN SELEKSI
Para manajer personalia menggunakan proses
seleksi untuk mengambil keputusan penerimaan karyawan baru. Proses seleksi
tergantung pada tiga masukan penting. Informasi analisis jabatan memberikan
deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan standar-standar prestasi yang
diisyaratkan jabatan. Rencana-rencana sumber daya manusia memberitahukan kepada
manajer personalia bahwa ada lowongan pekerjaan. Akhirnya, penarikan agar
manajer personalia mendapatkan sekelompok orang yang akan dipilih. Ketiga
masukan ini sangat menentukan efektivitas proses seleksi.
Disamping itu, manajer personalia
harus menghadapi paling tidak tiga tantangan, yaitu tantangan-tantangan suplai,
ethis dan organisasional. Berbagai tantangan ini sering menjadi kendala proses
seleksi.
Tantangan-tantangan Suplai
Semakin besar jumlah pelamar yang
“qualified” maka akan semakin mudah bagi departemen personalia untuk memilih
karyawan baru yang berkualitas. Dalam kenyataannya, banyak lowongan jabatan,
seperti kebutuhan manajer profesional sekarang ini, sangat sulit dipenuhi.
Keterbatasan suplai tersebut menyebabkan organisasi tidak leluasa memilih calon
karyawan terbaik.
Tantangan-tantangan Ethis
Penerimaan karyawan baru karena
hubungan keluarga, pemberian komisi dan kantor penempatan tenaga kerja, atau
karena suap, semuanya merupakan tantangan bagi pengelola organisasi. Bila
standar-standar ethis ini dilanggar, karyawan baru mungkin dipilih secara tidak
tepat.
Tantangan-tantangan
Organisasional
Proses seleksi bukan merupakan
tujuan akhir, tetapi prasarana dengan mana organisasi berupaya untuk mencapai
tujuan-tujuan dan sasarannya. Secara alamiah, organisasi menghadapi
keterbatasan-keterbatasan, seperti anggaran atau sumber daya lainnya yang
mungkin akan membatasi proses seleksi.Disamping itu, berbagai strategi,
kebijaksanaan dan taktik organisasi juga merupakan batasan-batasan.
Langkah-langkah dalam proses seleksi yang di lakukan oleh HRD (Departemen Personalia)
Departemen personalia dapat
menggunakan berbagai prosedur seleksi untuk membandingkan pelamar dengan
spesifikasi jabatan. Langkah-langkah dalam prosedur seleksi yang biasa
digunakan paling tidak terdiri dari tujuah langkah. Bagi pelamar yang berasal
dari suplai internal, kadang-kadang tidak perlu melalui beberapa langkah,
seperti penerimaan pendahuluan, pemeriksaan referensi atau evaluasi medis
(kesehatan).
Langkah-langkah Dalam Proses
Seleksi
LANGKAH 1 : PENERIMAAN PENDAHULUAN
Proses seleksi merupakan jalur
dua arah. Organisasi memilih para karyawan dan para pelamar memilih perusahaan.
Seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamar ke kantor personalia atau dengan
permintaan tertulis untuk aplikasi.
Bila pelamar datang sendiri,
wawancara pendahuluan dapat dilakukan. Ini akan sangat membantu dalam upaya
menghilangkan kesalahapahaman dan menghindarkan pencarian informasi dari sumber
tidak resmi (“jalan belakang”).
LANGKAH 2 : TES-TES PENERIMAAN
Tes-tes penerimaan sangat berguna
untuk mendapatkan informasi yang relatif obyektif tentang pelamar yang dapat
dibandingkan dengan para pelamar lainnya dan para karyawan sekarang. Tes-tes
penerimaan merupakan berbagai peralatan bantu yang menilai kemungkinan padunya
antara kemampuan, pengalaman dan kepribadian pelamar dan persyaratan jabatan.
Agar tes dapat meloloskan para
pelamar yang tepat, maka ia harus valid. Validitas berarti bahwa skor-skor tes
mempunyai hubungan yang berarti (signifikan) dengan prestasi kerja atau dengan
kriteria-kriteria relevan lainnya.
Berbagai Peralatan Tes
Ada bermacam-macam jenis tes
penerimaan. Setiap tipe tes mempunyai kegunaan yang terbatas, dan mempunyai
tujuan yang berbeda. Secara ringkas, berbagai tipe tes dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Tes-tes Psikologis
(Psychological Test)
- Test kecerdasan (intelligence test) :
Yang menguji kemampuan mental pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh
dan logis.
- Test kepribadian (personality test) :
Dimana hasilnya akan mencerminkan kesediaan bekerja sama, sifat kepemimpinan
dan unsur-unsur kepribadian lainnya.
- Test bakat (aptitude test) : Yang
mengukur kemampuan potensial pelamar yang dapat dikembangkan
- Test minat (interest test) : Yang
mengatur antusiasme pelamar terhadap suatu jenis pekerjaan.
- Tes prestasi (achievement test) : Yang
mengukur kemampuan pelamar sekarang
2. Tes-tes Pengetahuan (Knowledge
Tests) : Yaitu bentuk tes yang menguji informasi atau pengetahuan yang dimiliki
para pelamar. Pengetahuan yang diujikan harus sesuai dengan kebutuhan untuk
melaksanakan pekerjaan
3. Performance Tests : Yaitu
bentuk tes yang mengukur kemampuan para pelamar untuk melaksanakan beberapa
bagian pekerjaan yang akan dipegangnya. Sebagai contoh, tes mengetik untuk
calon pengetik.
Selain harus feasible penggunaan
tes juga harus fleksibel. Hasil
tes tidak selalu merupakan langkah pertama atau terakhir dalam proses seleksi.
Akhirnya, tes penerimaan hanya merupakan suatu teknis di antara berbagai teknik
yang digunakan dalam proses seleksi, karena tes hanya dapat dilakukan terhadap
faktor-faktor yang bisa diuji secara mudah. Hal-hal yang tidak dapat diukur
melalui pengujian mungkin sama pentingnya.
LANGKAH 3 : WAWANCARA SELEKSI
Wawancara seleksi adalah
percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi hal dapat
diterimanya atau tidak (acceptability) seorang pelamar. Pewawancara
(interviewer) mencari jawab dua pertanyaan umum. Dapatkah pelamar melaksanakan
pekerjaan? Bagaimana kemampuan pelamar dibandingkan dengan pelamar lain?
Wawancara mempunyai tingkah
fleksibilitas tinggi, karena dapat diterapkan baik terhadap para calon karyawan
manajerial atau operasional, berketerampilan tinggi atau rendah, maupun staf.
Teknik ini juga memungkinkan pertukaran informasi dua arah : pewawancara
mempelajari pelamar, dan sebaliknya pelamar mempelajari perusahaan.
Wawancara seleksi mempunyai dua
kelemahan utama : reliabilitas dan validitas. Bagaimanapun juga teknik
wawancara penting dilakukan dalam proses seleksi karena efektivitasnya dapat
dipercaya dan mempunyai fleksibilitas.
Proses Wawancara
Tahap-tahap proses wawancara
meliputi persiapan pewawancara, pengarahan atau penciptaan hubungan, pertukaran
informasi, terminasi dan evaluasi. Setiap tahap harus dijalani agar wawancara
berhasil.
Persiapan pewawancara. Kegiatan
persiapan ini mencakup penentuan sasaran wawancara, pengembangan berbagai
pertanyaan spesifik yang akan diajukan dalam proses wawancara, penetapan tipe
wawancara dan format pertanyaan, serta pengenalan awal tentang pelamar dengan
mempelajari blanko lamaran. Disamping itu, pewawancara harus mampu menjelaskan
tugas-tugas pekerjaan, standar prestasi, upah dan tunjangan-tunjangan lain, dan
bidang-bidang pekerjaan lainnya.
Pengarahan. Setelah wawancara
dimulai, pewawancara perlu menciptakan hubungan yang relaks dengan pelamar dan
suasana yang “enak”. Tanda kondisi ini pewawancara mungkin tidak memperoleh
gambaran yang lengkap dan jelas tentang potensi pelamar.
Pertukaran Informasi. Inti proses
wawancara adalah pertukaran informasi. Untuk membantu menciptakan hubungan,
banyak pewawancara mulai dengan bertanya kepada pelamar bila ada
pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan. Ini menimbulkan komunikasi dua arah
dan memungkinkan pewawancara mulai untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada pelamar.
Terminasi. Bila waktu wawancara
yang tersedia habis, pewawancara perlu memberi isyarat bahwa wawancara akan
segera diakhiri, dalam hal ini sekali lagi komunikasi non verbal sangat berguna.
Evaluasi. Segera setelah wawacara
berakhir, pewawancara harus mencatat jawaban-jawaban tertentu dan kesan-kesan
umum mengenai pelamar. Penilaian ini dapat menggunakan catatan yang telah
disiapkan secara standar. Penggunaan catatan atau daftar standar akan
meningkatkan reliabilitas wawancara sebagai teknik seleksi.
Kesalahan-kesalahan Wawancara
Ada berbagai penyebab kesalahan
atau perangkap dalam proses wawancara. Kegagalan untuk mengatasi
penyebab-penyebab kesalahan wawancara akan menurunkan efektivitas wawancara. Berbagai bentuk kesalahan wawancara
secara terinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Halo Effect
Kesalahan ini terjadi bila
pewawancara menggunakan informasi terbatas tentang pelamar untuk berprasangka
dalam evaluasi terhadap karakteristik-karakteristik lain pelamar. Contoh, seorang pelamar yang mempunyai
senyuman menarik (apalagi kalau cantik atau ganteng) dan simpatik diperlakukan
sebagai calon unggul sebelum wawancara dimulai.
2. Leading Questions
Kesalahan ini akibat pewawancara
mengirimkan “telegram” jawaban yang diinginkan dengan cara memberi arah
pertanyaan-pertanyaan wawancara.
Contoh, “apakah saudara setuju
bahwa laba adalah penting?”; “apakah saudara akan menyenangi pekerjaan ini?”.
3. Personal Biases
Kesalahan ini merupakan hasil
prasangka pribadi pewawancara terhadap kelompok-kelompok tertentu. Contoh,
“saya lebih menyukai personalia penjualan yang berbadan tinggi”; “ada pekerjaan
yang hanya pantas untuk pria dan ada pekerjaan yang hanya pantas untuk wanita”.
4. Dominasi Pewawancara
Kesalahan ini akibat pewawancara
menggunakan waktu wawancara untuk “membual” kepada pelamar, menyombongkan
keberhasilan, atau melakukan percakapan sosial.
Contoh, penggunaan waktu
wawancara untuk menceritakan rencana-rencana perusahaan, penggunaan waktu
wawancara untuk memberitahukan bagaimana pentingnya pekerjaan pewawancara.
LANGKAH 4 : PEMERIKSAAN REFERENSI
Bagaimana tipe pelamar? Apakah
pelamar adalah pekerja yang dapat dipercaya? Bagaimana sifat-sifat atau
kepribadian pelamar? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, departemen
personalia menggunakan berbagai referensi.
Personal references-tentang
karakter pelamar-biasanya diberikan oleh keluarga atau teman-teman terdekat
yang ditunjuk oleh pelamar sendiri atau diminta perusahaan. Bila referensi diserahkan
secara tertulis, pemberi referensi biasanya hanya menekankan hal-hal positif.
Oleh karena itu, referensi pribadi pada umumnya jarang digunakan.
Employment references. Mencakup
latar belakang atau pengalaman kerja pelamar. Banyak spesifikasi personalia
bersikap skeptis terhadap referensi-referensi tersebut, karena dalam
kenyatannya organisasi sangat jarang untuk mendapatkan referensi yang benar.
LANGKAH 5 : EVALUASI MEDIS
Proses seleksi ini mencakup
pemeriksaan kesehatan pelamar sebelum keputusan penerimaan karyawan dibuat.
Pada umumnya, evaluasi ini mengharuskan pelamar untuk menunjukkan informasi
kesehatannya. Pemeriksaan dapat dilakukan oleh dokter diluar perusahaan maupun
oleh tenaga medis perusahaan sendiri. Evaluasi medis memungkinkan perusahaan
untuk menekan biaya perawatan kesehatan karyawan dan asuransi jiwa, mendapatkan
karyawan yang memenuhi persayaratan kesehatan fisik untuk pekerjaan-pekerjaan
tertentu, atau memperoleh karyawan yang dapat mengatasi stress fisik dan mental
suatu pekerjaan.
LANGKAH 6 : WAWANCARA
ATASAN LANGSUNG
Atasan langsung (penyelia) pada
akhirnya merupakan orang yang bertanggungjawab atas para karyawan baru yang
diterima. Oleh karena itu, pendapat dan persetujuan mereka harus diperhatikan
untuk keputusan penerimaan final. Penyelia sering mempunyai kemampuan untuk
mengevaluasi kecakapan teknis pelamar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
pelamar tentang pekerjaan tertentu secara lebih tepat. Atas dasar ini banyak
organisasi yang memberikan wewenang kepada penyelia untuk mengambil keputusan
penerimaan final.
Komitmen para penyelia pada
umumnya akan semakin besar bila mereka diajak berpartisipasi dalam proses
seleksi. Partisipasi mereka paling baik diperoleh melalui supervisory
interview. Dengan mengajukan serangkaian pertanyaan, penyelia menilai kecakapan
teknis, potensi, kesediaan bekerjasama, dan seluruh kecocokan pelamar.
Wawancara ini berguna sebagai suatu cara efektif untuk meminimumkan pertukaran
karyawan, karena karyawan telah dapat memahami perusahaan dan pekerjaannya
sebelum mereka mengambil keputusan untuk bekerja pada perusahaan.
LANGKAH 7 : KEPUTUSAN PENERIMAAN
Apakah diputuskan oleh atasan
langsung atau departement personalia, keputusan penerimaan menandai berakhirnya
proses seleksi. Dari sudut pandangan hubungan masyarakat (public relations),
para pelamar lain yang tidak terpilih harus diberitahu. Departemen personalia
dapat mempertimbangkan lagi para pelamar yang ditolak untuk lowongan-lowongan
pekerjaan lainnya karena mereka telah melewati berbagai macam tahap proses
seleksi.
HASIL SELEKSI DAN UMPAN BALIK
Hasil akhir proses seleksi adalah
orang yang diterima sebagai karyawan baru. Bila masukan-masukan seleksi
diperhatikan dengan seksama dan langkah-langkah dalam proses seleksi diikuti
secara benar, maka para karyawan baru akan merupakan sumber daya manusia yang
produktif. Dan karyawan produktif adalah bukti paling baik suatu proses seleksi
yang efektif.
Untuk mengevaluasi baik karyawan
baru maupun proses seleksi diperlukan umpan balik. Umpan balik ini mungkin
mencakup informasi tentang kepuasan karyawan, perputaran dan absensi, prestasi
kerja, kegiatan serikat kerja, atau sikap penyelia. Umpan balik yang
konstruktif diperoleh melalui diperoleh melalui serangkaian pertanyaan
tertentu. Bagaimana karyawan baru menyesuaikan diri dengan organisasi? Bersikap
terhadap pekerjaan? Terhadap karier dimana pekerjaan merupakan salah satu
komponen? Dan akhirnya, bagaimana karyawan melaksanakan pekerjaan?
Jawaban-jawaban untuk masing-masing pertanyaan tersebut memberikan umpan balik
tentang karyawan baru dan proses seleksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar